HANYALAH SEBATAS ANGAN
Merah sayu mata menatap lantang
Tajam bagai pedang sorot peperangan
Siratan makna terbungkus pinang
Misterius . . . namun menantang
Diam dalam seribu kata
Tenggelam dalam senyuman yang hilang
Terpaku dalam deretan nada
Puncak segala acara yang datang
Serbuan pasukan invanteri
Membuat perih dihati
Getarkan sendi-sendi abadi
Runtuhkan pertahanan nurani
Deraian air mata menitik perlahan
Sang relawan ajukan segala keluhan
Ia diam . . . mengeluh pelan
Hadapkan persoalan
Putaran pusaran bumi
Bertukarnya sang dewi dengan mentari
Tunjukan betapa rukun dalam tarian
Dibuktikan dengan bintang dimalam hari
Dinda . . . bisakah kau di hati . . . ?
Menjadi sang dewi yang selalu dampingi . . .
Selalu selingi mentari di pagi senja hari
Duduki singgasana dalam angan mimpi . . .
1609006
0 Response to "HANYALAH SEBATAS ANGAN"
Posting Komentar