Gerakan 4000 Jogangan, Aksi Nyata Keseriusan Pemerintah Desa Caturharjo Menangani Sampah

Gerakan 4000 Jogangan Desa Caturharjo
Gerakan 4000 Jogangan merupakan bentuk nyata dari sebuah keseriusan Pemerintah Desa Caturharjo bersama masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah di Caturharjo. Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah persampahan ini sedang hangat diperbincangkan oleh banyak pihak. Tak terkecuali di Desa Caturharjo.


Sampah, bisa menjadi sebuah masalah yang sangat serius jika tidak ditangani secara benar. Bagaimana tidak sebagai mana yang sudah kita ketahui bersama, banyak diantara warga masyarakat yang belum mengelola sampahnya secara benar. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah secara asal-asalan.


Kita tahu bahwa kondisi penampungan akhir sampah di Piyungan sudah melebihi batas kemampuannya, dan membutuhkan perhatian yang lebih serius lagi. Dengan kondisi yang seperti itulah masyarakat yang dikoordinir oleh Pemerintah Desa Caturharjo ini melaksanakan launching gerakan 4000 Jogangan sekaligus peresmian Rumah Pilah Sampah pada hari Ahad Pahing [12/01/2020] berpusat di Rumah Data Kependudukan Kampung KB Gumulan.


Ide gerakan 4000 jogangan ini terispirasi dari pengalaman para pendahulu, maka dari itulah moto yang diusung dalam gerakan ini adalah "Olah Sampah Cara Simbah, Seko Lemah Bali Lemah, Seko Pabrik Bali Neng Pabrik" maksudnya adalah mengelola sampah sebagaimana para nenek moyang terdahulu, sampah-sampah organik yang berasal dari alam dikembalikan kealam dengan cara dimasukan ke jogangan, dan sampah-sampah unorganik atau yang tidak bisa diurai oleh tanah ditempatkan ditempat tersendiri dan dipisahkan menjadi 2 (dua) kelompok yakni sampah yang laku jual dan sampah yang tidak laku jual atau bisa disebut dengan residu.


Selanjutnya jogangan yang sudah penuh akan ditutup dan membuat jogangan berikutnya, ini diharapkan berkesinambungan, harapannya tanah akan kembali subur dan dapat dimanfaatkan sebagai kebun gizi keluarga. Karena selain membuat jogangan, gerakan 4000 jogangan ini berkaitan erat dengan pemanfaatan tanah pekarangan warga sebagai kebun gizi keluarga.


Dengan demikian sampah-sampah unorganik yang masuk ditempat kumpul sampah yang sudah dipisahkan antara yang laku-jual dan residu, akan dibawa ke Rumah Pilah Sampah Desa Caturharjo. Dan nantinya hanya sampah residu saja yang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir di Piyungan.


Bisa dibayangkan, jika seluruh warga Desa Caturharjo yang jumlahnya hampir 4000 KK ini mebuat minimal 1 Jogangan berapakah pengurangan sampah yang akan dikirim ke Tempah Pembuangan Akhir ini ? Bagaimana  kondisi tanah yang selalu diberikan pupuk organik, dan sampah-sampah yang laku jual ini akan menjadikan penghasilan tambahan bagi warga masyarakat. Inilah yang menjadi harapan semua pihak, mencari berkah dari pengelolaan sampah. Agar sampah tak lagi menjadi musibah.


Gerakan 4000 Jogangan Desa Caturharjo ini rencanya akan dilaunchingkan oleh Bupati Bantul, namun karena adanya suatu hal, maka launching gerakan 4000 jogangan ini dilaksanakan oleh Ari Budi Nigroho Kepala DLH Kabupaten Bantul.


Untuk itu mari kita dukung gerakan 4000 jogangan ini dengan membuat jogangan dimasing-masing rumah. Dan kita pilahkan sampah agar menjadi berkah. Wujudkan Bantul Bersih Sampah 2020. [Mas Eko] 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gerakan 4000 Jogangan, Aksi Nyata Keseriusan Pemerintah Desa Caturharjo Menangani Sampah"

Posting Komentar