Contoh Surat Cerai Gugat Ghoib
Hal : Cerai Gugat Ghoib ..........................., 25 Maret 2013
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Agama ...........................
Di ...........................
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, perkenankan saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Fulan Binti Fulan, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta,
pendidikan SMA, bertempat tinggal di ........................... Desa/Kelurahan ..........................., Kecamatan ..........................., Kabupaten ...........................
Selanjutnya disebut sebagai “Penggugat”;
Mengajukan gugat cerai terhadap :
Fulan Bin Fulan, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta,
pendidikan SMP, Terakhir bertempat tinggal di ..........................., RT -, Desa/Kelurahan ..........................., Kecamatan ..........................., Kabupaten ........................... sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti, baik di dalam maupun di luar Wilayah Republik Indonesia
Selanjutnya disebut sebagai “ Tergugat”;
Adapun alasan / dalil-dalil gugatan Penggugat sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada tanggal ........................... dihadapan Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan ..........................., Kabupaten ........................... sebagaimana tercantum dalam Kutipan / Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor. ........................... tanggal ...........................;
2. Bahwa sesudah akad nikah tersebut, Tergugat telah mengucapkan janji/sighat ta’lik talak sebagaimana yang tertuang dalam buku nikah;
3. Bahwa setelah menikah tersebut, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di ........................... selama .... tahun ........ bulan, kemudian pada bulan ........................... tahun ........ Penggugat dan Tergugat pindah kerumah Penggugat dengan alamat Gumulan selama 2 bulan , kemudian Penggugat dan Tergugat pada bulan .......... tahun ........ , pisah rumah karena Penggugat / Tergugat pergi dari rumah kediaman bersama dan pulang ke rumah orang tua Penggugat / Tergugat dengan alamat – sehingga sekarang telah berlangsung selama .............. tahun .................... bulan.
4. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah / belum melakukan hubungan badan (Ba’da Ddukhul) dan belum / telah dikaruniai – anak:
a. ............................................................., lahir tanggal .............................................. :
b. ............................................................., lahir tanggal .............................................. :
c. ............................................................., lahir tanggal .............................................. :
5. Bahwa pada awal pernikahan tersebut rumah tangga Penggugat dan Tergugat tentram, harmonis dan bahagia, hal itu berlangsung selama setangah tahun (6 bulan), namun sejak bulan Juli rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah dan tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, hal tersebut karena :
- Penggugat tidak diberi nafkah lahir dan batin selama 2 tahun 6 bulan
- Tidak ada kabar dari Tergugat selama pergi
- .....................................................................................................................................
6. Bahwa puncak keretakan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Agustus tahun 2010 yakni Penggugat / Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan pulang ke rumah orang tua Penggugat / Tergugat yang hingga sekarang telah berlangsung selama 2 tahun 6 bulan, dan selama itu sudah tidak ada lagi hubungan lahir dan batin dan Tergugat tidak pernah kibim kabar serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti baik di dalam maupun di luar Wilayah Republik Indonesia;
7. Bahwa Penggugat sudah berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga ini dengan cara bersabar dan menunggu kedatangan Tergugat untuk melaksanakan tanggung jawabnya, akan tetapi tidak berhasil;
8. Bahwa Penggugat telah mencari keberadaan Tergugat antara lain Penggugat mencari di tempat kediaman namun Tergugat tidak ada;
9. Bahwa tujuan pernikahan Penggugat dan Tergugat yaitu keluarga yang sakinah mawaddah warahmah sudah tidak dapat diharapkan lagi, sebaliknya yang terjadi adalah penderitaan / kesengsaraan bagi Penggugat;
10. Penggugat sanggup membayar biaya yang timbul akibat perkara ini;
Berdasarkan alasan / dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama ........................... segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :
I. PRIMER :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat
2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughro Tergugat ( Fulan Bin Fulan) Terhadap Penggugat ( Fulan Binti Fulan );
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
II. SUBSIDAIR :
- Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Demikian atas terkabulnya gugatan ini, Penggugat menyampaikan terimaa kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Penggugat,
Fulan Binti Fulan
0 Response to "Contoh Surat Cerai Gugat Ghoib"
Posting Komentar