CERITA ADIK KITA

KUMPULAN CERITA PENGAMATAN WISATA

WISATA KE GOA JATIJAJAR

Nur Kholifah

Setelah berkunjung ke salah satu benteng di Kebumen, kami rombongan bus Darul Hikmah kembali berjalan meluncur ke Goa Jatijajar. Perjalannannya sangat singkat sehingga aku tidak merasakan kalau kami sudah sampai di depan loket mesuk goa. Sebelum masuk ke dalam mulut goa, kami menjumpai beberapa anak tangga, bahkan aku sudah capek dulu sebelum masuk kedalam mulut goa itu. Begitu melihat keindahan alam yang diciptakan Allah swt, subhanaallah . . . !!! seketika itu juga aku melihat petung berwarna putih yang ku kira pocongan. Lalu aku dan teman-teman masuk ke dalam goa.

Semakin dalam kami masuk, semakin dingin suasananya. Untungnya di dalam goa itu sudah disediakan lampu dan anak tangga. Di dalam kami melihat sendang mawar yang katanya air itu dapat membuat awet muda. Kami berjalan kembali menelusuri jalur yang ada. Kami juga melihat patung kera yang berperang dengan seorang pangeran dan di sebelahnya ada sendang kanthil yang berhiaskan patung seorang dewi. Lama kami mencari jalan keluar, akhirnya kami menemukannya.

Di luar goa aku dan temanku kembali menyusuri anak tangga, tetapi tidak sepanjang jalan masuk yang kami lalui tadi. Di seberang jalan kami melihat beraneka dagangan yang sedang dijajakan oleh para penjual. Banyak sekali barang yang dijual, ada cincin, gelang, kalung, bingkai foto, makanan khas jatijajar, minuman, boneka, hiasan dan masih banyak lagi. Kami hanya melihat-lihat saja karena barang barang itu harganya mahal walaupun ada juga yang murah. Tetapi itu tidak begitu menarik bagi kami.

Setelah puas melihat-lihat, kami kembali masuk ke bus Darul Hikmah untuk melanjutkan perjalanan wisata yang akan kami kunjungi diantaranya Goa Petruk dan Pantai Ayah. Bagiku itu adalah wisata yang terindah yang pernah kualami bersama teman-teman.

WISATA KE GOA PETRUK

Dani Safitri

Tanggal 27 Desember 2006 merupakan hari yang sangat berkesan bagi santri Darul Hikmah, karena pada hari tersebut kami semua melaksanakan rekreasi atau kami menyebutnya dengan piknik. Setelah kami semua dukuras otaknya untuk ujian semester pertama selama kurang lebih dua minggu, kemudian kami semua disuruh membuat laporan tentang Goa Petruk.

Goa Petruk merupakan salah satu dari empat objek pariwisata yang kami kunjungi. Diantara objek pariwisata yang kami kunjungi, Goa Petruklah yang kelihatannya masih alami. Goa Petruk terletak di seuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, yaitu kabupaten Kebumen. Goa Petruk terletak di daerah yang agak terpencil dan belum banyak dikenal oleh khalayak, oleh karena itu Goa Petruk suasananya sunyi dan sepi, tetapi meskipun demikian didalamnya masih ada kehidupan yaitu kelelawar. Banyak kelelawar yang beterbangan, sehingga banyak pula kotoran kelelawar yang baunya ga enak.

Letak Goa Petruk dengan tempat parker bus cukup jauh, kira-kira 30 meter, sehingga kami semua harus menempuh jalan yang cukup jauh hingga kaki kami terasa mau patah. Sesampainya di Goa kami sangat senang, karena kami sangat menikmati keindahan yang dianugrahkan oleh Allah swt, namun kami semua tidak bias langsung memasuki Goa Petruk, karena sangat gelap sehingga kami harus menggunakan petromag, dan kami menyewa sandal untuk mempermudah kami dalam berjalan melewati sungai yang ada di dalam, karena banyak dari kami yang memakai sepatu. Kami pun menyusuri goa itu walau tidak keseluruhan kami telusuri. Hati kami terasa bercampur-campur dari rasa senang, was-was, takut, dan lain-lain. Setalah kami naik ke atas goa, di atas ada air yang mengalir disalah satu batu kapur yang konon katanya air tersebut dulunya merupakan tempat pemandian para bidadari. Kami semuapun disuruh cuci muka di air tersebut dan juru kuncinya bilang “ayo do cuci muka biar awet muda dan mukanya jadi mrengangah”. Sebenarnya ingin rasanya kami menelusuri goa tersebut secara keseluruhan, namun waktu yang memaksa kami untuk meninggalkan Goa Petruk tersebut. Kami semua turun dengan rasa bahagia walaupun masih rada takut dikit, dibawahpun kami semua merasa sangat haus. Kemudian kami membeli minuman. Waktu kami membeli minuman kami berhenti agak lama karena menunggu uang kembalian.

Setelah kami puas minum-minuman untuk melepas dahaga, kamipun kembali melanjutkan objek wisata yang selanjutnya yakni Pantai Ayah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CERITA ADIK KITA"

Posting Komentar